Kamis, 06 Januari 2011

pidato obama


Setau saya pada waktu presiden obama berpidato beliau slalu mengucapkan “saya pulang kampung” dan pak presiden obama banyak berbicara bahasa Indonesia seperti sate,bakso,dan bemo dan beliau terut berduka cita kepada para korban bencana tsunami di daerah mentawai dan gunung meletus (merapi Yogyakarta) khususnya bagi mereka yang kehilangan orang tercinta serta tempat tinggal. Amerika Serikat senantiasa ada di sisi pemerintah dan bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana alam ini, dan kami akan dengan senang hati menolong semampunya. Sebagaimana tetangga yang mengulurkan tangan kepada tetangganya yang lain, dan banyak keluarga menampung orang-orang yang kehilangan rumah, saya tahu bahwa kekuatan dan ketahanan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan sanggup mengangkat kalian keluar dari kesusahan ini.

Pertama kali Presiden Obama bersentuhan dengan negeri ini adalah ketika ibunya menikahi seorang pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Sebagai seorang bocah, saya terdampar di sebuah dunia yang berbeda. Namun, orang-orang di sini membuat saya merasa berada di rumah saya sendiri. Pada masa itu, Jakarta terlihat begitu berbeda. Kota ini disesaki gedung-gedung yang tak begitu tinggi. Hotel Indonesia adalah salah satu bangunan tinggi. Jumlah becak jauh lebih banyak daripada kendaraan bermotor. Dan jalan raya tersisih oleh jalan-jalan kampung tak beraspal. Kami tinggal di Menteng Dalam, pada sebuah rumah mungil yang halamannya ditumbuhi sebatang pohon mangga. Saya belajar mencintai Indonesia pada saat menerbangkan layang-layang, berlarian di sepanjang pematang sawah, menangkap capung, dan jajan sate atau bakso dari pedagang keliling. Yang paling saya kenangkan adalah orang-orangnya: lelaki dan perempuan sepuh yang menyapa kami dengan senyumnya; anak-anak yang membuat seorang asing seperti saya jadi seperti tetangga. Sumber vivanews.com

Senin, 03 Januari 2011

peranan masyarakat

Setau saya sekarang peranan masyarakat itu telah berubah tidak seperti yang dahulu, karena lambat laun kesadaran mereka akan bertetanga sudah tidak ada, dikarenakan mereka pada sibuk akan kesibukanya masing-masing sampai melupakan tetangna yang disekitar sedang mengalami musibah dibiarkan saja bukan menolong malah dicuekin seakan-akan tidak terjadi apa-apa pada lingkungan di sekitarnya. Dan pada saat dijalan raya pun perbuatan masyarakat sudah tidak bisa di kendalikan lagi. Karena mereka ingin cepat-cepat sampai di tempat tujuannyadengan cara ngebut membawa motor mereka, seakan-akan mereka melupakan dengan bahaya yg ditimbulkan oleh perbuatanya itu, misalkan terjadi kecelakaan pada dirinya akibat kebut-kebutan maka diriinya sendirilah yang rugi.

peranan dalam keluarga

Peranan saya dalam keluarga itu sangat penting karena saya ini anak pertama dari 3 bersaudara, jadi saya dituntut untuk menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya yang lain. Karena saya diangap sebagai kakak.
Setelah Bapak saya Pergi merantau ke Kalimantan pada tahun 2005 untuk bekerja, saya juga di tuntut untuk menjaga keluarga saya terutama adik-adik saya dan saya juga tidak lupa untuk membantu ibu saya dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti menya[pu,mengepel dan mencuci piring, Setelah saya Lulus SMP saya pun ikut pergi merantau ke Kalimantan bersama keluarga untuk berkumpul kembali bersama-sama dengan bapak saya. Di Kalimantan pun peranan saya juga masih sama yaitu sebagai kakak bagi adik-adik saya yang suka membantu adik saya bila sedang mengerkajan tugas sekulah maupun tugas rumah, dan saya juga tidak lupa untuk belajar karna kewajiban seorang anak itu harus berbakti kepada kedua orang tua saya. Saya tingal diKalimantan sampai saya Lulus SMK dan melanjutkan kuliah di depok yaitu di Universitas Gunadarma. Saya tingalnya bersama nenek saya, dan saya juga tidak lupa untuk membantu nenek saya dalam mengurus rumah, dan kewajiban saya yg paling penting yaitu Belajar dan membahagiakan kedua Orang tua saya.